Kue Pernikahan Melambangkan Apa? Simak Fakta Uniknya

Kue Pernikahan Melambangkan Apa? Simak Fakta Uniknya

Sama halnya ketika diadakan acara ulang tahun, pada acara pernikahan rasanya tidak lengkap jika tidak ada kue pernikahan. Siapa yang setuju akan hal ini? Ya, pada sebuah pernikahan internasional, adanya kue memang merupakan sebuah tradisi yang tidak bisa dilepas dari rangkaian acara tersebut karena merupakan satu kesatuan.

Kue ini memang disebut sebagai simbol pengikat yaitu antara pria dan wanita. Ketika mempelai sudah resmi menjadi sepasang suami dan istri, untuk menandakannya, sepasang mempelai akan memotong kue tersebut.

Fakta Unik Wedding Cake atau Kue Pengantin

Ternyata dibalik ritual pemotongan kue tersebut, terdapat beberapa fakta unik tentang kue ini loh. Penasaran? Simak informasinya di bawah ini.

– Kue pengantin tidak disantap pada zaman Romawi kuno

Perlu diketahui bahwa tradisi kue pengantin ternyata sudah ada sejak zaman Romawi kuno loh. Menariknya pada zaman itu, kue pengantin yang disajikan bukan untuk disantap oleh para mempelai ataupun untuk tamu undangan melainkan kue ini akan dihancurkan kemudian dilempar ke tubuh pengantin.

Hal ini ternyata memang sebuah tradisi yang ada pada masyarakat Romawi kuno dimana kue pengantin akan dipecahkan di atas kepala mempelai wanita.

Beralih ke Inggris, di abad pertengahan, tradisi yang ada waktu itu adalah kue pengantin merupakan hadiah dari para tamu yang kemudian akan ditumpuk hingga membentuk sebuah pilar. Oleh karena itu masyarakat percaya bahwa semakin tinggi tingkatan kue yang terbentuk maka akan semakin baik dan makmur juga kehidupan para mempelai.

– Makna tiga tingkat pada kue pengantin

Fakta unik selanjutnya yaitu makna dari tiga tingkat yang ada pada kue pernikahan. Jadi menurut tradisi pernikahan internasional atau yang ada di daerah Eropa dan sekitarnya, tingkatan kue paling bawah akan dikonsumsi ketika acara pernikahan berlangsung lalu tingkat kedua akan dibagikan setelah acara selesai dan tingkatan paling atas akan disimpan sampai acara pembaptisan anak pertama dilakukan.

Oleh karena itu pembuatan kue pengantin cukup berbeda dengan kue lainnya karena dibutuhkan resep khusus yang digunakan agar kue dapat bertahan cukup lama yaitu hingga bertahun-tahun. Nah namun seiring berjalannya waktu mulai di abad 20 dan 21 ini tradisinya mulai bergeser dimana tingkatan paling atas akan disimpan hanya sampai hari ulang tahun pernikahan yang pertama saja.

– Terbuat dari gandum dan pie

Tidak seperti yang dibayangkan saat ini, ternyata kue pengantin di zaman dahulu tidak semegah dan secantik kue pengantin yang ada saat ini loh. Kue pengantin zaman Romawi hanya dibuat dengan gandum ataupun berupa kue selai saja karena hanya digunakan sebagai bentuk keberuntungan atau simbol kesuksesan acara pernikahan.

Barulah di abad pertengahan, kue pengantin bertransformasi menjadi kue tumpuk seperti menara namun berukuran kecil. Pada era yang sama dengan kue tumpuk, beberapa negara ada juga yang memiliki tradisi kue pengantin berbentuk pie. Jadi pie yang dibuat akan diisi sesuai dengan tingkat kekayaan ataupun status dari si pengantin.

Itulah beberapa fakta menarik dan unik tentang kue pernikahan. Kini setelah mengetahuinya Anda pasti sudah paham mengapa pada kue pengantin terdapat tingkatan-tingkatan tersebut.

Nah bagi Anda yang ingin pernikahannya ada kue pengantinnya, Anda bisa menggunakan jasa dari inveeme untuk semua perlengkapan pernikahan mulai dari dekorasi, undangan hingga kue pengantin juga bisa Anda request.

You might also like