Red Flag dalam Pernikahan: Mengapa Anda Harus Memahami Isyarat Ini?
Dalam perjalanan hidup berumah tangga, seorang istri dihadapkan pada tuntutan untuk memahami segala perilaku buruk yang mungkin dilakukan oleh pasangannya. Sayangnya, terkadang kesadaran ini dapat membawa diri ke dalam labirin hubungan yang tidak sehat.
Ada tindakan buruk yang dapat dimaklumi, namun juga ada tindakan yang seharusnya dipertimbangkan dengan hati-hati. Dalam konteks hubungan, terdapat istilah “red flag” atau bendera merah.
Red flag mengindikasikan bahwa istri harus berhenti membenarkan perilaku buruk pasangan, karena jika terus diabaikan, dapat berdampak secara emosional, bahkan mengancam kesehatan keseluruhan pernikahan.
Bagi sebagian, istilah red flag mungkin masih terdengar asing. Oleh karena itu, kali ini INVEEME mengulas lebih rinci mengenai red flag atau tanda bahaya dalam konteks pernikahan.
Definisi Red Flag
Dikutip dari The Independent, red flag adalah suatu perasaan atau alarm internal yang menandakan adanya perilaku buruk pada pasangan yang seharusnya diwaspadai. Red flag lebih kompleks daripada kebiasaan buruk seperti jarang mandi atau bersuara saat makan.
Red flag berperan sebagai alarm bahwa hubungan tidak berada pada keadaan yang baik. Potensial membawa energi negatif pada ikatan dengan pasangan dan mengancam kesehatan mental.
Red Flag vs Yellow Flag
Selain red flag, terdapat pula istilah yellow flag dalam konteks pernikahan. Red flag mengindikasikan alasan untuk menghentikan atau mundur dari hubungan pernikahan, sementara yellow flag hanya sebagai tanda peringatan untuk meningkatkan komunikasi antara istri dan pasangan.
Red flag menunjukkan perilaku yang tidak dapat dimaafkan lagi, seperti kekerasan dalam rumah tangga atau perselingkuhan. Sebaliknya, yellow flag mengacu pada perilaku buruk yang masih bisa diubah melalui komunikasi, seperti jarang membalas pesan atau terlalu sibuk dengan pekerjaan.
Cara Mengidentifikasi Red Flag dalam Hubungan Pernikahan
Penting untuk diingat bahwa red flag dalam pernikahan bisa terlihat dengan jelas atau tersembunyi. Untuk mengenali red flag, istri perlu memperhatikan perilaku pasangan dengan cermat.
Bagaimana perlakuan pasangan terhadap istri, orang lain, atau bahkan dirinya sendiri? Apakah tindakan pasangan membahagiakan atau malah menyebabkan kerugian secara fisik dan emosional?
Red Flag Pernikahan yang Harus Diwaspadai
Ada enam red flag yang perlu diwaspadai dalam pernikahan. Pertama, pasangan memiliki ketergantungan pada narkoba dan alkohol, yang dapat merugikan fisik pasangan dan secara tidak langsung memengaruhi kesehatan mental istri.
Kedua, kekerasan terhadap istri, orang di sekitar, atau hewan adalah red flag yang serius. Selanjutnya, kecemburuan dan ketidakpercayaan berkelanjutan dapat menjadi akar masalah dalam pernikahan.
Lalu, riwayat perselingkuhan dari pasangan juga harus diperhatikan. Beberapa orang mungkin berhenti selingkuh setelah menikah, namun banyak yang tetap melakukannya.
Selain kekerasan fisik, pasangan dapat mengendalikan istri secara emosional, mengontrol percakapan, keuangan, atau bahkan pakaian yang istri kenakan.
Ketidakberanian memberikan waktu luang pada istri juga bisa menjadi red flag, menunjukkan ketidakpedulian terhadap kebahagiaan diri istri atau kegiatan yang istri nikmati.
Apa yang Harus Dilakukan?
Kunci utama dalam pernikahan adalah komunikasi. Jika istri mulai menyadari adanya red flag, coba untuk mendiskusikannya dengan pasangan. Jika tidak ada solusi, pertimbangkan untuk mencari saran dari orang terdekat.
Istri memerlukan penilaian objektif dan netral untuk mengatasi masalah dalam pernikahan. Jika diperlukan, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog untuk menyelesaikan red flag atau perilaku buruk pasangan.
Yuk, biasakan untuk memahami kepribadian pasangan dan mengidentifikasi red flag dalam pernikahan. Tidak pernah terlambat untuk memperbaiki red flag atau perilaku buruk pasangan agar pernikahan tetap kokoh.