Apa Yang Dimaksud Bank Cinta? Berikut 5 Prinsip dalam Hubungan Pernikahan

Apa Yang Dimaksud Bank Cinta? Berikut 5 Prinsip dalam Hubungan Pernikahan

Setiap pasangan pasti mengidamkan pernikahan yang sehat dan bahagia. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan komitmen dari setiap pasangan untuk menjaga kehangatan romansa sepanjang pernikahan. Pasalnya, jika romansa memudar, hubungan pernikahan berisiko mengalami guncangan.

Menurut ahli perkawinan, Dr. William Harley, romansa dalam pernikahan dapat terus berkobar jika setiap pasangan mampu menjaga saldo dalam “rekening bank cinta” mereka.

Tentu kamu penasaran, apa itu “bank cinta”? Ayo, mari kita simak penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu “Bank Cinta”?

Bank cinta, atau yang dikenal juga sebagai love bank, adalah konsep yang menggambarkan bagaimana emosi kita secara tidak sadar mencatat perlakuan seseorang terhadap kita. Saldo dalam rekening bank cinta selalu berubah-ubah, tergantung pada pengalaman yang kita alami dalam hubungan tersebut.

Saldo akan bertambah jika ada pengalaman positif, sebaliknya, akan berkurang jika sebaliknya.

Dalam pernikahan, setiap pasangan idealnya harus menjaga agar penarikan saldo dari rekening bank cinta tidak terjadi secara terus-menerus, agar pernikahan dapat berjalan dengan baik.

Ada beberapa prinsip yang mendasari konsep bank cinta. Berikut adalah 5 prinsip bank cinta yang dikutip dari laman After My Affair.

1. Saat kita lebih sering mengambil daripada menabung, saldo kita akan menjadi nol.

Seseorang yang membuat kita tidak bahagia atau sering dikaitkan dengan perasaan negatif dapat terus-menerus menguras saldo dalam bank cinta kita. Jika saldo dalam bank cinta kita berada di bawah nol, menurut Dr. William, itu dapat berubah menjadi bank kebencian.

Dia menjelaskan bahwa kita tidak akan menyukai saldo negatif yang rendah atau sedang, tetapi jika saldo berada di bawah ambang batas kebencian, kita akan membenci orang tersebut.

2. Kita lebih rentan menguras “rekening Bank Cinta” pada beberapa periode dalam pernikahan.

Ada beberapa periode dalam kehidupan pernikahan yang rentan membuat hubungan terasa hambar. Beberapa contoh periode tersebut antara lain:

  • Setelah kelahiran anak
  • Saat kita sibuk merawat anak di rumah
  • Ketika kita merawat orang tua yang sudah lanjut usia
  • Saat tingkat stres lebih tinggi dari biasanya
  • Saat menghadapi masalah kesehatan
  • Ketika ada perubahan mendadak dalam hidup kita
  • Saat mengalami kehilangan
  • Saat sering pindah rumah
  • Ketika ada konflik keluarga atau masalah yang menegangkan
  • Saat ada masalah dalam pekerjaan
  • Ketika pasangan sering berada jauh dari rumah

Sebenarnya, hal-hal tersebut adalah hal yang normal terjadi dalam setiap hubungan pernikahan. Yang penting adalah setiap pasangan mau belajar bagaimana menjaga saldo dalam bank cinta tetap tinggi, sehingga hubungan pernikahan bisa berlangsung lama dan harmonis.

3. Ada cinta romantis dan cinta berdasarkan perhatian.

Prinsip bank cinta berikutnya adalah adanya cinta romantis dan cinta berdasarkan perhatian dalam hubungan pernikahan. Cinta romantis adalah perasaan jatuh cinta yang terpicu oleh otak saat kondisi tertentu terpenuhi. Namun, jika kondisi-kondisi tersebut tidak terpenuhi, otak akan menghilangkan emosi cinta tersebut.

Sementara itu, cinta berdasarkan perhatian diartikan sebagai keputusan untuk merawat pasangan agar mereka merasa bahagia. Cinta berdasarkan perhatian dalam pernikahan akan semakin dalam ketika setiap pasangan mampu memenuhi kebutuhan emosional satu sama lain. Dari sinilah cinta romantis dapat berkembang.

4. Kebutuhan emosional pasangan harus dipenuhi.

Laki-laki dan perempuan memiliki kebutuhan emosional yang berbeda. Menurut Dr. William, beberapa kebutuhan emosional pria yang paling penting meliputi pemenuhan kebutuhan seksual, melakukan kegiatan menyenangkan bersama pasangan, daya tarik fisik, rasa kagum, dan dukungan domestik.

Sementara itu, beberapa kebutuhan emosional wanita yang dianggap paling penting meliputi kasih sayang, percakapan, kejujuran dan keterbukaan dari pasangan, dukungan finansial, dan komitmen terhadap keluarga.

Ketika kebutuhan emosional ini terpenuhi, saldo cinta dalam bank cinta akan terus bertambah dalam hubungan pernikahan.

Sebaliknya, jika banyak aspek tersebut yang tidak terpenuhi, saldo cinta akan otomatis berkurang, dan akhirnya kita bisa membenci pasangan.

5. Penabungan dan penarikan saldo cinta didasarkan pada perilaku yang ditunjukkan pasangan.

Ketika seseorang telah menikah cukup lama, mudah untuk menunjukkan sisi buruk dari dirinya, terutama ketika kita beranggapan bahwa pasangan kita akan tetap mencintai kita apa adanya. Namun, sebenarnya hal tersebut dapat merugikan kedua belah pihak dalam hubungan pernikahan.

Sisi buruk ini bisa berupa ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif, tidak pernah melakukan tindakan kebaikan kecil untuk pasangan, dan sebagainya.

Padahal, perilaku-perilaku tersebut akan menghabiskan saldo yang ada dalam rekening bank cinta. Jika saldo terus berkurang, pernikahan menjadi rentan terhadap keretakan dan kehampaan.

Nah, itulah penjelasan mengenai bank cinta dan 5 prinsipnya dalam hubungan pernikahan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

You might also like